Rancangan Sistem
Pakar Deteksi Dini Penyakit ISPA
Salah satu penyebab penyakit ISPA timbulkan karena gangguan pernafasan
dari polusi udara dan kondisi udara yang buruk dan tidak sehat, faktor penyebabnya
seperti kebakaran hutan yang baru-baru ini melanda provinsi riau dan sekitarnya
yang menyebabkan seluruh wilayah riau terkena polusi udara karena banyaknya
kabut asap yang ada di udara, hal ini tentu membuat kualitas udara menjadi sangat
tidak baik untuk di hirup. Menurut pantauan alat deteksi udara sehat yang ada
dipekanbaru, tingkat terparah kondisi udara saat itu mencapai tingkat beracun
atau sangat berbahaya, kondisi itu memaksa pemerintah daerah meliburkan
sekolah-sekolah yang ada dipekanbaru dan seluruh daerah riau yang terkena
dampak asap khususnya untuk menghindari dampak polusi udara ini. Salah satu dampak negatif polusi udara karena
asap adalah dapat menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan atau yang
bisa di sebut penyakit ISPA, penyakit ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah
pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang
terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan
kondisi ini.
Sistem
pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau
lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Menurut (Kusrini, 2006) ada
tiga orang yang terlibat dalam sistem pakar:
1)
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, khusus, pendapat pengalaman dan
metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna
menyelesaikan masalah.
2)
Knowledge engineer (Perekayasa Sistem) adalah orang yang membantu pakar dalam
menyususun area permasalahan dengan menginterprestasikan dan mengintegrasikan
jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi,
mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3) Pemakai, sistem
pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem
pakar yang ingin meningkatkan dan menambahkan basis pengetahuan, dan pakar.
Tujuan Sistem Pakar :
Sistem pakar dibuat pada
wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati
kemampuan manusia di salah satu bidang. Manfaat sistem pakar antara lain membuat
seorang yang awam dapat bekerja seperti para ahli, dapat bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
Dari
latar belakang dan permasalahan tersebut maka penulis ingin membangun sebuah
sistem berbasis teknologi informasi
dengan menerapkan ilmu sistem pakar dalam menganalisa dan mengidentifikasi penyakit ISPA tersebut,
serta sistem diharapkan mampu memberikan solusi bagi yang telah terkena
penyakit ini dengan mengadopsi pengetahuan langsung dari ahlinya yaitu dokter
spesialis pernafasan.
Tujuan dari pembangunan
sistem ini yaitu untuk membantu user yang tidak dapat berkonsultasi dengan
dokter spesialis secara langsung, yang disebabkan karena banyak hal mulai dari
kesibukan dokter tersebut, minimnya rumah sakit yang menyediakan dokter
spesialis pernafasan, user tidak sempat
berkunjung memeriksa, latar belakang ekonomi lemah, dan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit ISPA sehingga banyak user tidak dapat mengenali gejala dan
solusi untuk penyebuhan penyakit ini.
Struktur System Pakar Deteksi Dini Penyakit ISPA
Langkah – langkah pengembangan sistem dimulai dari menentukan
variabel-variabel utama dalam mendeteksi penyakit ISPA ini, kemudian pengumpulan basis pengetahuan, ini adalah yang
paling utama basis pengetahuan ini biasanya di peroleh langsung dari ahlinya
yaitu dokter spesialis Pernafasan, kemudian adalah menentukan proses akuisisi
pengetahuan dan model representasi kedalam sistem, rencana penulis menggunakan
bahasa pemrograman matlab, namun ini dapat kondisional mengingat bahasa
pemrograman yang familiar saat ini yaitu python dan android, rancangan GUI atau
interface agar memudahkan user menggunakan system terserbut.
Selanjutnya yaitu rencana proses Akuisisi Pengetahuan pada sistem pakar ini sebagai berikut.
Proses
akuisisi pengetahuan sistem ini menggunakan Rule Induction dan berikut tahapan
– tahapannya :
1. Identifikasi jenis Penyakit
Proses awal ini menentukan banyak jenis penyakit
yang dapat dikenali oleh sistem, yaitu Penyakit Panas dalam (A1), penyakit
Deman (A2), penyakit ISPA (A3).
2. Identifikasi
atribut yang dimiliki Objek
Terdapat beberapa atribut yang menjadi
acuan terhadap penyakit-penyakit di atas.
a. Sakit Kepala
b. Hidung tersumbat
c. Bibir pecah-pecah
d. Sariawan
e. Gangguan Pencernaan diare
f. Batuk
g. Menggigil
h. Suhu tubuh naik
i. Dehidrasi
j. Mual
k. Sesak nafas
l. Muntah
m. Pilek yang berkepanjangan
3. Menyaring/filter atribut yang diperlukan
a.
Sakit Kepala
b. Bibir pecah-pecah
c. Gangguan Pencernaan diare
d. Batuk
e. Menggigil
f. Suhu tubuh naik
g. Dehidrasi
h. Sesak nafas
i. Muntah
j. Pilek yang berkepanjangan
Atribut mual, hidung tersumbat, dan
sariawan dibuang karena dianggap kurang kuat pengaruhnya.
4. Menentukan
Decision Tree
Berikut tabel untuk menggambarkan decision
tree dari deteksi penyakit ini.
Atribut
|
Jenis Penyakit
|
||
Deman
|
Panas Dalam
|
ISPA
|
|
Sakit Kepala
|
YES
|
NO
|
YES
|
Bibir
pecah-pecah
|
NO
|
YES
|
NO
|
Batuk
|
NO
|
YES
|
NO
|
Diare
|
YES
|
YES
|
|
Menggigil
|
YES
|
NO
|
NO
|
Suhu Tubuh Naik
|
YES
|
NO
|
NO
|
Dehidrasi
|
YES
|
NO
|
NO
|
Sesak Nafas
|
NO
|
NO
|
YES
|
Muntah
|
NO
|
NO
|
YES
|
Pilek
Berkepanjangan
|
NO
|
NO
|
YES
|
Gambar rancangan decision tree dari tabel diatas
5. Membuat
Role
Tahap akhir dari proses akuisisi pengetahuan yaitu memasukkkan aturan -aturan yang nanti akan menjadi acuan system dalam mengenali masalah dan membuat kesimpulan, adapun aturan telah disederhanakan penulis ke tahap paling sederhana sesuai dengan tahap - tahap yang telah diajarkan pada mata kuliah sistem pakar. berikut ini adalah Production role untuk sistem pakar yang akan di buat
1. IF Sakit Kepala AND Dehidrasi AND
Suhu Tubuh Naik THEN Demam
2. IF Bibir
pecah-pecah AND Batuk THEN Panas
Dalam
3. IF Sakit Kepala AND Muntah AND Sesak Nafas AND Pilek
panjang THEN ISPA
Tahapan akhir dari tugas yang diberikan adalah menentukan Rancangan Model
Representasi dari sistem pakar ini, maka penulis mendeskripsikan bahwa penulis menggunakan deklarasi knowledge
representation model network representation decesion tree ,adapun rancangan
seperti gambar dibawah ini.
Keuntungan utama
representasi pengetahuan dengan pohon keputusan adalah dapat menyederhanakan
proses akuisisi pengetahuan dan dapat dengan mudah dikonversikan ke bentuk
aturan (rule).
Sekian penjelasan untuk rancangan system pakar deteksi dini penyakit ISPA , penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam mendeskripsikan ide penulis dan untuk itu penulis berharap masukan yang membangun untuk mewujudkan rancangan sistem ini, akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Salam Inovasii!!!
0 comments:
Post a Comment